·
SCHIZOPRENIA
PENGERTIAN
Schizophrenia. Schizophrenia merupakan gangguan psikotik, hampir satu persen penduduk dunia menderita psikotik dalam hidup mereka. Schizophrenia sering terjadi pada populasi urban dan kelompok social ekonomi rendah.
Terdapat indikasi yang nyata bahwa
schizophrenia adalah sebuah gangguan yang terjadi pada fungsi otak. Ditulis
dalam buku The Broken Brain: The Biological Revolution in Psychiatry bahwa
bukti-bukti terkini tentang serangan schizophrenia merupakan suatu hal yang
melibatkan banyak factor. Faktor ini meliputi perubahan struktur fisik otak,
perubahan struktur sel kimia otak, dan factor genetic.
Schizophrenia terbentuk secara bertahap,
di mana keluarga maupun penderita tidak menyadari ada sesuatu yang tidak beres
dalam otaknya dalam jangka waktu lama. Kerusakan perlahan ini yang akhirnya
menjadi schizophrenia yang tersembunyi dan berbahaya.
·
GEJALA
Gejala schizophrenia bisa dijumpai pada
penderita gangguan jiwa jenis lainnya. Tidak ada satu gejalapun yang menjadi
ciri pokok schizophrenia. Pada laki laki, gejala schizophrenia mulai diumur
belasan atau 20an tahun. Pada perempuan, gejala mulai diumur 20an tahun atau
awal 30an tahun. Tidak jarang schizophrenia menyerang anak belasan tahun, namun
jarang mulai menyerang pada orang dewasa yang berusia lebih dari 45 tahun.
Tanda dan gejala schizophrenia bisa
dikategorikan dalam gejala positif, negatif dan kognitif.
Gejala positif: mencerminkan adanya
fungsi normal yang berlebihan atau terdistorsi, seperti:
§ delusi (angan angan
atau khayalan, waham), merupakan gejala yang paling sering muncul. Penderita
mempunyai kepercayaan (beliefs) yang tidak sesuai dengan realitas, biasanya
keliru dalam memahami pengalaman atau mempunyai persepsi yang keliru. Misalnya
percaya bahwa ada orang akan membunuhnya.
§ halusinasi, yaitu mendengar
suara atau melihat sesuatu yang tidak berdasar realitas. Halusinasi suara
merupakan halusinasi yang paling sering muncul.
§ gangguan pemikiran, gangguan dalam
mengorganisir pikiran dan berbicara sehingga penderita berhenti bicara ditengah
kalimat atau mengucapkan kata kata tanpa arti (word salad).
§ perilaku yang tak
teratur, yang bisa muncul dalam bentuk perilaku seperti perilaku bodoh pada anak
kecil atau agitasi yang tidak bisa diduga sebelumnya.
Gejala negatif:menunjukkan adanya
penurunan fungsi normal, seperti:
§ tidak lagi tertarik
melakukan kegiatan sehari-hari
§ kurangnya emosi
§ berkurangnya kemampuan
merencanakan atau melakukan kegiatan
§ kurang memperhatikan
kebersihan diri
§ mengurung diri
§ kehilangan motivasi
Gejala kognitif: berupa gangguan
proses berpikir. Ini merupakan gejala yang paling mengganggu dan menyebabkan
tidak bisa bekerja secara benar.
§ gangguan
mengingat-ingat
§ gangguan dalam
memberikan perhatian (atensi)
§ gangguan dalam
memahami informasi