Sabtu, 30 Juli 2016

·        
      SCHIZOPRENIA

      PENGERTIAN

 Schizophrenia. Schizophrenia merupakan gangguan psikotik, hampir satu persen penduduk dunia menderita psikotik dalam hidup mereka. Schizophrenia sering terjadi pada populasi urban dan kelompok social ekonomi rendah.
Terdapat indikasi yang nyata bahwa schizophrenia adalah sebuah gangguan yang terjadi pada fungsi otak. Ditulis dalam buku The Broken Brain: The Biological Revolution in Psychiatry bahwa bukti-bukti terkini tentang serangan schizophrenia merupakan suatu hal yang melibatkan banyak factor. Faktor ini meliputi perubahan struktur fisik otak, perubahan struktur sel kimia otak, dan factor genetic.
Schizophrenia terbentuk secara bertahap, di mana keluarga maupun penderita tidak menyadari ada sesuatu yang tidak beres dalam otaknya dalam jangka waktu lama. Kerusakan perlahan ini yang akhirnya menjadi schizophrenia yang tersembunyi dan berbahaya.

·         GEJALA
Gejala schizophrenia bisa dijumpai pada penderita gangguan jiwa jenis lainnya. Tidak ada satu gejalapun yang menjadi ciri pokok schizophrenia. Pada laki laki, gejala schizophrenia mulai diumur belasan atau 20an tahun. Pada perempuan, gejala mulai diumur 20an tahun atau awal 30an tahun. Tidak jarang schizophrenia menyerang anak belasan tahun, namun jarang mulai menyerang pada orang dewasa yang berusia lebih dari 45 tahun.
Tanda dan gejala schizophrenia bisa dikategorikan dalam gejala positif, negatif dan kognitif.
Gejala positif: mencerminkan adanya fungsi normal yang berlebihan atau terdistorsi, seperti:
§  delusi (angan angan atau khayalan, waham), merupakan gejala yang paling sering muncul. Penderita mempunyai kepercayaan (beliefs) yang tidak sesuai dengan realitas, biasanya keliru dalam memahami pengalaman atau mempunyai persepsi yang keliru. Misalnya percaya bahwa ada orang akan membunuhnya.
§  halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat sesuatu yang tidak berdasar realitas. Halusinasi suara merupakan halusinasi yang paling sering muncul.
§  gangguan pemikiran, gangguan dalam mengorganisir pikiran dan berbicara sehingga penderita berhenti bicara ditengah kalimat atau mengucapkan kata kata tanpa arti (word salad).
§  perilaku yang tak teratur, yang bisa muncul dalam bentuk perilaku seperti perilaku bodoh pada anak kecil atau agitasi yang tidak bisa diduga sebelumnya.
Gejala negatif:menunjukkan adanya penurunan fungsi normal, seperti:
§  tidak lagi tertarik melakukan kegiatan sehari-hari
§  kurangnya emosi
§  berkurangnya kemampuan merencanakan atau melakukan kegiatan
§  kurang memperhatikan kebersihan diri
§  mengurung diri
§  kehilangan motivasi
Gejala kognitif: berupa gangguan proses berpikir. Ini merupakan gejala yang paling mengganggu dan menyebabkan tidak bisa bekerja secara benar.
§  gangguan mengingat-ingat
§  gangguan dalam memberikan perhatian (atensi)
§  gangguan dalam memahami informasi